Gigitan nyamuk adalah benjolan gatal yang terbentuk pada kulit setelah nyamuk menghisap darah dari tubuh. Benjolan
ini biasanya hilang tanpa perawatan dalam beberapa hari. Namun, ada kalanya bekas gigitan nyamuk berubah parah,
membengkak, nyeri, dan meradang. Reaksi semacam ini, yang kadang-kadang disebut sindrom skeeter, paling umum terjadi
pada anak-anak.1
Kenapa musim panas banyak nyamuk? Benar sekali. Gigitan nyamuk akan lebih sering terjadi di musim kering atau kemarau
seperti saat ini.2,3 Pasalnya, ketika musim kemarau, cuaca akan cenderung lebih panas dimana hal ini mengakibatkan
nyamuk menjadi dehidrasi.3
Akibatnya, nyamuk yang kehausan ini akan lebih sering mencari makan yaitu dengan menghisap darah manusia3 yang
biasanya meninggalkan benjolan gatal, yang pada sebagian anak bisa meninggalkan bekas. Kabar baiknya adalah,
sebagian bekas gigitan nyamuk dapat dirawat dengan menggunakan salep perawatan bekas luka (scar) untuk anak.
Penyebab dan Gejala Gigitan Nyamuk Pada Anak
Bekas gigitan nyamuk akan terlihat seperti benjolan yang bengkak, merah atau coklat kemerahan yang muncul beberapa
menit setelah digigit. Bekas gigitan nyamuk bisa terasa keras dan biasanya gatal.2 Gigitan nyamuk disebabkan oleh
nyamuk betina yang menghisap darah.
Saat menggigit dan menghisap darah, secara bersamaan nyamuk menyuntikkan air liur ke kulit korbannya. Air liur ini
memicu reaksi sistem kekebalan tubuh anak yang menghasilkan rasa gatal dan benjolan.1,4 Nyamuk tertarik pada bau,
seperti dari keringat, aroma bunga, dan karbon dioksida yang dihembuskan.1
Nyamuk juga tertarik pada orang dengan suhu tubuh yang lebih tinggi secara genetik, orang yang sedang berolahraga,
orang yang demam, atau wanita yang sedang hamil. Mengenakan pakaian berwarna hitam, biru tua, atau merah juga dapat
menjadi magnet bagi nyamuk. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa nyamuk tertarik pada orang yang habis mengonsumsi
minuman keras seperti bir.2
Ketika mengalami gigitan nyamuk, ada beberapa gejala yang muncul pada kulit si Kecil. Perlu diingat, nyamuk biasanya
menggigit area kulit yang tidak tertutup pakaian, dan gejala yang dialami oleh anak-anak kadang lebih parah
dibandingkan dengan orang dewasa. Gejala tersebut meliputi:1
- Benjolan gatal, meradang dan kemerahan yang terbentuk beberapa menit setelah digigit.
- Titik nyeri yang terlihat seperti bentol dan terbentuk dalam 24 jam setelah digigit.
- Lepuhan kecil.
Pada beberapa kasus, gigitan nyamuk dapat memicu reaksi yang parah seperti:1
- Kulit yang mengalami peradangan lebih luas dan bengkak.
- Ruam seperti bentol.
- Bengkak di sekitar mata.
Kenapa Bekas Gigitan Nyamuk Terasa Gatal?
Ketika menggigit, nyamuk menancapkan seluruh mulutnya ke dalam kulit. Mulut nyamuk bukan hanya terdiri dari satu
tabung, melainkan enam bagian mulut yang bekerja bersama untuk mencengkeram daging, menembus kulit, dan memasukkan
jarum utama berupa 2 tabung paralel ke dalam kulit. Satu tabung menyuntikkan air liur sementara tabung lainnya
menghisap darah.2
Sistem kekebalan tubuh mulai bekerja dan melepaskan histamin sebagai respons terhadap air liur nyamuk. Histamin
adalah mekanisme pertahanan yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi dan membantu penyembuhan. Ketika zat ini
dilepaskan, tubuh merespons dengan membentuk area kecil yang bengkak dan gatal yang disebut dengan gigitan nyamuk.2
Kebanyakan orang memiliki respons ringan terhadap gigitan nyamuk dimana benjolan kecil, merah muda, dan gatal akan
muncul dalam waktu 20 menit setelah digigit. Rasa gatal biasanya mencapai puncaknya dalam 24-48 jam. Bekas gigitan
nyamuk umumnya menghilang dalam tiga sampai empat hari dan diperlukan waktu hingga seminggu untuk sembuh
sepenuhnya.2
Pencegahan Terhadap Gigitan Nyamuk
Nyamuk menggigit baik siang maupun malam, dan mereka dapat hidup di dalam ruangan. Supaya buah hati terhindar dari
gigitan nyamuk, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan seperti dijelaskan di bawah ini.1
- Menghindari paparan terhadap nyamuk dengan menutup lubang pada jendela atau pintu kamar, menggunakan kelambu di
sekitar tempat tidur bayi atau saat tidur di tempat terbuka, serta menggunakan produk perawatan diri yang tidak
beraroma supaya tidak menarik perhatian nyamuk.
- Menggunakan losion anti-nyamuk yang mengandung beberapa bahan aktif seperti DEET, picaridin dan minyak lemon,
jeruk, atau sereh.
- Gunakan pakaian yang melindungi kulit, termasuk baju lengan panjang, celana panjang, kardigan dan sebagainya.
- Mengonsumsi obat-obatan antihistamin bila diperlukan supaya tubuh tidak bereaksi secara berlebihan pada gigitan
nyamuk.
- Bersihkan area rumah dari apapun yang bisa menjadi sarang nyamuk, termasuk tumpukan barang atau pakaian,
genangan air dalam wadah atau kolam serta rutin membersihkan bak mandi.
Tips Mengatasi Luka Gigitan Nyamuk
Jika terkena gigitan nyamuk, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan rasa gatal sekaligus mencegahnya
meninggalkan bekas luka menghitam. Berikut ini adalah yang perlu dilakukan.4
- Cuci gigitan dan area sekitarnya dengan sabun dan air.
- Tempelkan kantong es selama 10 menit pada kulit untuk mengurangi pembengkakan dan gatal.
- Oleskan campuran baking soda dan air, yang dapat membantu mengurangi rasa gatal. Campur 1 sendok makan baking
soda dengan sedikit air untuk membuat pasta. Oleskan pasta pada gigitan nyamuk. Tunggu 10 menit. Cuci pasta
tersebut.
Selain dengan cara di atas, ada beberapa bahan alami di sekitar rumah yang dapat membantu meredakan gatal akibat
gigitan nyamuk untuk mencegah anak menggaruknya yang dapat meninggalkan bekas luka.2
- Oatmeal, dapat meredakan gatal dan pembengkakan karena senyawa avenanthramides dan polifenol di dalamnya.
- Madu, dengan mengoleskan setetes kecil, madu akan mengurangi pembengkakan dan membantu penyembuhan serta
mencegah infeksi.
- Aloe Vera, mengandung hormon auksin dan giberelin yang membantu menyembuhkan luka, meredakan iritasi, dan
mengurangi peradangan.
- Bawang bombay. Kandungan quercetin dalam bawang dapat bertindak sebagai anti-inflamasi yang kuat. Ambil bawang,
iris dan oleskan langsung pada gigitan. Setelah merasakan kelegaan, bilas area tersebut dengan baik.
- Bawang Putih. Mengandung sifat antiseptik dan antibakteri, bawang putih dapat digunakan untuk meminimalkan
peradangan dan menenangkan kulit.
- Minyak Esensial. Minyak ini dapat digunakan untuk menenangkan rasa gatal dan mengurangi pembengkakan. Minyak
kemangi, thyme, peppermint, lavender, cengkeh, geranium, kamper putih, dan citronella semuanya adalah pilihan
yang baik untuk gigitan nyamuk.
- Pasta Gigi. Bahan aktif mentol dan baking soda meredakan rasa gatal, menenangkan iritasi, dan mengurangi
peradangan.
Cara Mengatasi Bekas Luka Gigitan Nyamuk
Menggaruk kulit terlalu keras hingga robek bisa menghambat penyembuhan, membuat luka lebih besar, dan berisiko
meninggalkan bekas. Seperti luka lainnya, bekas luka bisa tampak bengkak dan merah atau sedikit lebih gelap dari
kulit di sekitarnya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan jika sudah terlanjur memiliki bekas luka
gigitan nyamuk:
- Eksfoliasi dengan perawatan seperti mikrodermabrasi bisa membantu mengurangi tampilan bekas luka tertentu. Cara
ini mempercepat proses pengelupasan alami kulit, menghilangkan sel-sel mati, dan memungkinkan lapisan kulit baru
yang sehat tumbuh.
- Menggosok atau memijat bekas luka dapat membantu mengurangi tampilannya dengan merangsang pembentukan kolagen,
meningkatkan fleksibilitas jaringan, serta meningkatkan kelembapan dan sirkulasi darah di area tersebut.
- Krim/Gel Untuk Bekas Luka Gigitan Nyamuk. Apabila diperlukan, krim perawatan area bekas luka yang bisa dicoba
adalah dengan kandungan ekstrak bawang merah karena mengandung bioflavonoid unik, salah satunya seperti cepalin.
Menurut sebuah studi di Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, gel yang mengandung ekstrak bawang merah
secara signifikan dapat membantu memperbaiki tampilan bekas luka.6
Walaupun menimbulkan rasa gatal yang luar biasa pada kulit anak, sebisa mungkin ajak anak untuk tidak menggaruk
gigitan nyamuk. Menggaruk dapat membuat kulit terluka yang memicu infeksi lebih jauh pada luka gigitan nyamuk.2 Jika
bekas luka tidak kunjung memudar atau muncul tanda-tanda infeksi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dengan perawatan yang tepat dan perhatian ekstra, Ibu dapat membantu anak mengatasi bekas luka gigitan nyamuk dengan
lebih efektif.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- Mayo Clinic. Mosquito Bites. Available at
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mosquito-bites/symptoms-causes/syc-20375310#:~:text=Mosquito%20bites%20are%20the%20itchy,is%20most%20common%20in%20children.
Retrieved: July 25, 2024.
- Unity Point Health. The Best Ways to Avoid a Mosquito Bite & How to Recover Quickly. Available at
https://www.unitypoint.org/news-and-articles/the-best-ways-to-avoid-a-mosquito-bite-how-to-recover-quickly#:~:text=Most%20people%20have%20a%20minimal,a%20week%20to%20completely%20heal.
Retrieved: July 25, 2024.
- Yale Climate Connections. In dry weather, mosquitoes want blood. Available at
https://yaleclimateconnections.org/2018/08/in-dry-weather-mosquitoes-want-blood/#:~:text=Joshua%20Benoit%20of%20the%20University,times%20more%20likely%20to%20bite.
Retrieved: July 25, 2024.
- CDC. About Mosquito Bites. Available at https://www.cdc.gov/mosquitoes/about/about-mosquito-bites.html.
Retrieved: July 25, 2024.
- Very Well Health. How to Get Rid of Mosquito Bite Scars. Available at
https://www.verywellhealth.com/how-to-get-rid-of-mosquito-bite-scars-5248567. Retrieved: September 23, 2024.
- Dr. Axe.com. How to Get Rid of Scars. Available at https://draxe.com/beauty/how-to-get-rid-of-scars/ Retrieved:
September 24, 2024.
Summary