Eksim atau dikenal juga sebagai dermatitis atopik adalah kondisi kronis yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan timbul ruam seperti bercak. Kondisi ini bisa dialami anak-anak maupun orang dewasa, serta cenderung kambuh atau hilang timbul sepanjang hidup. Karena rasa gatal yang hebat, penderita kerap menggaruk area yang terdampak, yang kemudian meninggalkan bekas eksim. Garukan juga bisa menyebabkan kulit bengkak, mengelupas, dan luka yang kemudian meninggalkan keropeng.1
Dermatitis atopik umumnya dipicu oleh melemahnya skin barrier serta gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari iritan dan alergen justru menjadi terlalu sensitif. Akibatnya kulit lebih mudah mengalami peradangan, ditandai dengan kemerahan dan rasa gatal, yang dapat memperburuk kondisi kulit.1,2
Dermatitis atopik juga disebut eczema, yang lebih dikenal sebagai eksim, adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan, gatal, dan iritasi.
Meski lebih sering dialami anak-anak, dermatitis atopik dapat terjadi pada siapa saja dan bisa saja membutuhkan perawatan jangka panjang karena sifatnya yang kronis dan mudah kambuh. Penyakit ini tidak menular, tetapi sering dikaitkan dengan bentuk alergi lainnya seperti alergi makanan, rinitis alergi, dan asma.3
Gejala dermatitis atopik bisa muncul di bagian tubuh mana pun dan bentuknya dapat bervariasi antar individu, antara lain:3
Salah satu keluhan umum setelah gejala mereda adalah munculnya bekas eksim, yang bisa berupa bekas luka, hiperpigmentasi (warna kulit yang lebih gelap), atau area kulit yang kasar akibat garukan berulang.2
Secara umum, dermatitis atopik tidak langsung meninggalkan bekas. Namun dengan menggaruk kulit yang gatal hingga menimbulkan luka, disertai dengan proses penyembuhan yang tidak optimal dapat memicu munculnya bekas luka.2 Bekas ini bisa terlihat lebih jelas terutama pada pemilik kulit berwarna gelap, baik dalam bentuk hiperpigmentasi atau hipopigmentasi (warna bekas luka lebih terang dari kulit sekitarnya), yang dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.2
Bekas eksim dapat mengganggu penampilan, apalagi jika tampak jelas. Berikut beberapa bahan alami yang bisa membantu memudarkannya:
Meskipun bahan-bahan alami di atas dapat menjadi opsi tambahan, efektivitasnya masih terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan produk dengan kandungan zat aktif yang diformulasikan khusus untuk merawat bekas luka. Kombinasi bahan aktif seperti Allium cepa (ekstrak bawang merah), dan allantoin telah terbukti secara klinis dapat membantu memudarkan bekas luka dan mendukung regenerasi kulit secara lebih optimal.
Untuk itu, mari kita bahas lebih lanjut mengenai solusi medis yang bisa menjadi pilihan dalam mengatasi bekas eksim.
Selain bahan alami, bekas eksim juga bisa diatasi dengan produk oles yang berbentuk gel.6 Salah satu kandungan gel yang bermanfaat dalam merawat bekas eksim akibat garukan adalah panthenol dan ekstrak bawang. Panthenol atau pro-vitamin B5 memiliki efek melembapkan kulit 7 sehingga dapat mengatasi kulit kering dan pecah-pecah. Sedangkan ekstrak bawang atau Allium cepa membantu melembapkan, melembutkan dan menghaluskan area bekas luka.6,7 Tentunya penggunaan produk oles ini harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil terbaik.
Penting untuk mencegah kambuhnya eksim agar tidak muncul bekas baru. Jaga pola makan, hindari pencetus eksim, dan selalu rawat kulit secara teratur agar tetap lembap sepanjang hari. Namun bila bekas eksim sudah muncul, hindari penggunaan salep dengan kandungan steroid tanpa rekomendasi dokter.8 Sebagai alternatif, pilihlah produk perawatan area kulit dengan bekas luka yang mengandung bahan atau kandungan yang sudah memiliki bukti dalam merawat area bekas luka, misalnya gel dengan ekstrak Allium cepa.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi: