Seiring bertambahnya usia, si Kecil akan semakin aktif terutama saat memasuki usia balita. Ia mulai banyak bergerak, dan menggenggam benda di sekitarnya. Akibatnya, terkadang ia tanpa sengaja mencakar kulitnya sendiri atau orang lain. Meski luka cakaran ini terlihat ringan, sekecil apa pun luka pada kulit tetap memiliki risiko infeksi sehingga perlu ditangani dengan tepat.1
Kabar baiknya, luka cakaran kuku pada balita umumnya bisa sembuh dengan perawatan rumahan, selama tidak terjadi infeksi.1,2. Berikut hal-hal penting yang perlu diketahui orang tua seputar luka cakaran kuku dan cara merawatnya agar cepat sembuh.
Luka lecet akibat cakaran kuku adalah salah satu cedera kulit yang paling umum, terutama pada anak-anak.3 Biasanya hanya melibatkan lapisan terluar kulit (epidermis) dan jarang cedera tersebut menjadi serius. Meski demikian, luka seperti ini tetap berisiko menimbulkan infeksi.3
Kulit balita memang cenderung lebih tipis dan belum sepenuhnya matang dibandingkan kulit orang dewasa. Fungsi pelindung alami kulit (skin barrier) pada anak-anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga kulit mereka lebih mudah kehilangan air dan lebih rentan terhadap iritasi serta infeksi, bahkan dari luka kecil.4
Infeksi bisa terjadi karena adanya bakteri atau kotoran di kuku yang masuk ke dalam luka saat kulit tercakar. Bila tidak dibersihkan dengan benar, bakteri tersebut dapat memperburuk kondisi luka.3 Tanda infeksi meliputi rasa nyeri, bengkak pada area luka, munculnya nanah, luka sulit sembuh, atau bahkan disertai demam.3
Penanganan luka cakaran kuku pada anak dapat dilakukan di rumah selama tidak ada tanda-tanda infeksi. Berikut langkah-langkah pertolongan pertamanya:2
Setelah luka menutup dengan sempurna, untuk meminimalkan bekas luka yang tertinggal, dapat dilanjutkan dengan perawatan area bekas luka. Gunakan salep bekas luka dengan kandungan emolien 5 atau bisa juga dengan kandungan ekstrak Allium cepa untuk membantu melembapkan, melembutkan dan menghaluskan tekstur kulit di area bekas luka.
Luka cakaran yang kecil bisa berubah menjadi infeksi yang berbahaya karena berbagai penyebab. Jika Anda melihat luka Si Kecil mengalami perubahan seperti nampak lebih merah, bengkak, nyeri hingga muncul nanah, segera konsultasikan dengan dokter. Dalam kondisi tertentu, dokter mungkin memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Jika luka cakaran cukup dalam dan kotor, dokter juga kemungkinan akan memberikan suntikan tetanus terutama jika anak belum pernah mendapatkannya.2
Luka cakaran kuku memang terlihat sepele, namun tetap perlu diperhatikan. Rawat luka cakaran dengan cara yang tepat sampai lukanya sembuh dengan baik. Setelah luka menutup, rawat bekas lukanya dengan gel khusus yang mengandung emolien atau bisa juga dengan kandungan ekstrak Allium cepa untuk membantu menjaga kelembapan, melembutkan dan menghaluskan tekstur kulit di area bekas luka, agar kulit anak tetap terjaga dengan baik. Untuk mencegah terulangnya luka serupa, potong kuku anak secara rutin dan pastikan selalu dalam keadaan yang bersih agar lebih aman saat bermain.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi: