Usia 30-an tentu sudah bukan masa remaja lagi, tapi mengapa jerawat masih bisa muncul? Ini adalah masalah yang banyak dialami oleh orang dewasa. Jerawat memang sering dikaitkan dengan masa remaja, tetapi sebenarnya dapat terjadi pada usia berapa pun. Jerawat pada orang dewasa memiliki banyak kesamaan dengan jerawat remaja, baik dari segi penyebab maupun pengobatannya. Namun, jerawat di usia dewasa juga memiliki beberapa ciri khas yang unik.1
Jerawat pada usia dewasa adalah jerawat yang muncul setelah usia 25 tahun. Secara umum, faktor penyebab jerawat pada remaja juga berperan dalam jerawat dewasa. Empat faktor utama yang menyebabkan jerawat adalah produksi minyak berlebih, pori-pori tersumbat oleh sel kulit yang "lengket”, bakteri, dan peradangan.1
Selain itu, ada beberapa faktor tidak langsung yang dapat memicu jerawat, antara lain:
Para peneliti menemukan hubungan antara stres dan munculnya jerawat. Sebagai respon terhadap stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen, yang merangsang kelenjar minyak dan folikel rambut di kulit, sehingga memicu jerawat. Ini menjelaskan mengapa jerawat bisa menjadi masalah yang berkelanjutan saat kita mengalami stres secara terus-menerus.2
Faktor genetik juga berperan. Jika ada kerabat dekat seperti orang tua atau saudara yang memiliki jerawat, faktor genetik ini bisa menjadi faktor predisposisi timbulnya jerawat di usia 30-an. Beberapa penelitian mengenai genetik mengkonfirmasi hal tersebut.2
Jerawat tidak selalu bisa dikontrol, tapi ada beberapa kiat utama yang dapat membantu mencegah timbulnya jerawat, yaitu:
Beberapa bintik di wajah sebenarnya bukan jerawat, tapi bisa jadi merupakan perubahan pigmen pasca-inflamasi dari jerawat sebelumnya atau akibat memencet jerawat. Gunakan tabir surya dengan SPF 30+ setiap hari, baik saat cuaca cerah maupun hujan, untuk mencegah bintik-bintik kehitaman tersebut.1
Beberapa bukti menunjukkan bahwa perubahan pola makan tertentu dapat membantu mengurangi risiko jerawat. Misalnya, sebuah analisa dari 14 studi observasional yang melibatkan hampir 80.000 anak-anak, remaja, dan dewasa muda menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi produk yang mengandung susu dengan peningkatan risiko munculnya jerawat. Beberapa studi juga mengaitkan makanan dengan indeks glikemik tinggi (makanan yang dapat menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat) dengan munculnya jerawat.1
Berbagai pilihan pengobatan untuk mengatasi jerawat di usia 30-an sangat beragam dan tergantung dari jenis dan tingkat keparahan jerawat. Tretinoin topikal, yang bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit untuk mencegah pori-pori tersumbat, merupakan obat yang dapat diandalkan dalam pengobatan jerawat. Tretinoin topikal juga memiliki manfaat tambahan untuk mengatasi kerutan halus, meratakan, dan mencerahkan warna kulit.1
Isotretinoin oral adalah obat yang paling efektif untuk mengatasi jerawat parah. Namun, untuk wanita hamil tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi isotretinoin karena dapat membahayakan janin.1
Bagi wanita yang mengalami jerawat karena hormon yang muncul bersamaan dengan siklus menstruasi, obat seperti spironolactone, dapat membantu mengendalikan kadar hormon testosteron. Pil KB juga dapat membantu mengatur kadar hormon yang menjadi penyebab jerawat.1
Perawatan di klinik, dengan menggunakan terapi berbasis cahaya (fotodinamik) atau pengelupasan kimia (chemical peeling), dapat membantu mengobati jerawat dan memudarkan noda kehitaman pasca-inflamasi.1
Ada banyak pilihan dalam mengobati jerawat di usia dewasa. Tips di atas sebagian besar merupakan pengobatan yang memerlukan konsultasi dengan dokter ataupun terapi yang hanya dapat dilakukan klinik atau rumah sakit, Namun kamu tidak perlu khawatir, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan sendiri di rumah, di antaranya adalah:
Jerawat tidak hanya terjadi pada remaja, tetapi juga pada orang dewasa. Penyebabnya kurang lebih sama, tetapi didukung oleh faktor tambahan seperti pola makan dan riwayat keluarga. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan perawatan yang tepat, jerawat di usia 30-an dapat dicegah dan diatasi dengan baik.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar