Berbagai kegiatan yang dilakukan sehari-hari berpotensi mengakibatkan cedera ataupun luka, baik yang ringan maupun
berat(1). Bahkan, ketika hanya berdiam diri di rumah saja, kamu masih bisa mengalami luka, misalnya
karena teriris
pisau atau tergores permukaan kasar benda di sekitar. Kabar baiknya adalah, tubuh manusia secara alami memiliki
healing system sendiri sehingga mampu meredakan dan menyembuhkan luka yang terjadi, terutama untuk luka
minor(1,2).
Namun demikian, meskipun tubuh bisa menyembuhkan dirinya bukan berarti luka yang terjadi boleh dibiarkan begitu saja.
Pasalnya, luka yang tidak dirawat dengan baik akan meninggalkan bekas yang tidak hilang bahkan seumur
hidup(2). Agar
bisa memberikan treatment yang dibutuhkan, kamu harus tahu dulu jenis-jenis luka yang dialami sehingga
perawatan yang diberikan bisa lebih efektif. Nah, di bawah ini adalah informasi mengenai jenis-jenis luka yang umum
terjadi berikut cara perawatannya. Simak baik-baik, ya.
Kenali Berbagai Jenis-Jenis Luka
Tidak banyak yang tahu bahwa luka pada kulit banyak jenisnya berdasarkan pemicu terjadinya luka. Luka pada kulit
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu luka terbuka dan luka tertutup(3). Walaupun mungkin luka yang dialami
tidak parah
atau bahkan hanya menimbulkan sedikit rasa sakit, jangan dibiarkan begitu saja karena sekecil apapun luka dapat
mengakibatkan infeksi dan juga meninggalkan bekas. Berikut adalah beberapa jenis-jenis luka dan penanganannya yang
bisa dilakukan supaya luka lekas membaik dan tidak meninggalkan bekas di kulit.
- Luka Terbuka(1,2,3)
luka pada kulit yang pertama adalah luka terbuka, yang ditandai dengan
kerusakan
jaringan pada kulit yang mengakibatkan keluarnya darah baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Jenis-jenis luka
terbuka sendiri ada beberapa macam, termasuk:
- Luka lecet. Luka lecet atau abrasi terjadi ketika kulit bergesekan dengan permukaan benda keras yang
kasar. Umumnya, luka lecet tidak mengeluarkan banyak darah dan tergolong dalam luka ringan. Jika imunitas
baik, luka lecet bisa sembuh dengan cepat dalam beberapa hari.
- Luka robek. Ketika jari teriris pisau atau bagian tubuh bergesekan dengan tajam hingga tersayat, ini
yang disebut sebagai luka robek. Berbeda dengan luka lecet yang cenderung ringan, luka robek bisa
menimbulkan keluarnya banyak darah terutama jika luka cukup dalam.
- Luka koyak. Luka yang lebih parah daripada luka robek disebut sebagai luka koyak. Beberapa penyebab
dari luka koyak ini adalah kecelakaan, ledakan, luka tembak dan sejenisnya. Pada luka koyak biasanya darah
yang keluar dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin.
- Luka tusuk. Luka tusuk adalah luka pada kulit yang diakibatkan oleh tusukan, misalnya tusukan pisau
atau bahkan sebatas tusukan jarum. Meskipun kedengarannya remeh dan secara kasat mata tidak tampak
menyeramkan, namun luka tusukan biasanya dalam dan mengakibatkan kerusakan serius pada jaringan kulit. Pada
beberapa kasus, luka tusukan membutuhkan penanganan medis.
- Luka operasi. Terakhir adalah luka operasi, yaitu luka pada kulit yang disebabkan oleh pembedahan
karena operasi. Umumnya, luka operasi akan sembuh dengan bantuan salep dan obat-obatan supaya luka cepat
menutup dan tidak meninggalkan bekas.
- Luka Tertutup(4)
luka terbuka, ada juga luka tertutup yaitu luka pada kulit yang
diakibatkan oleh trauma
baik berupa benturan atau tekanan keras. Berbeda dengan luka terbuka, pada luka tertutup jaringan kulit
mengalami cedera di dalam sehingga yang muncul adalah memar dan sejenisnya. Jenis-jenis luka tertutup dibagi
menjadi beberapa, yaitu:
- Kontusio. Dikenal juga dengan nama memar, kontusio biasa terjadi ketika kamu sedang berolahraga dan
melakukan aktivitas fisik. Kontusio merusak pembuluh darah kapiler di bawah kulit sehingga muncul warna
merah kebiruan yang kadang juga disertai dengan bengkak.
- Hematoma. Berbeda dengan kontusio yang dikenali dengan warna kemerahan atau kebiruan, hematoma
ditandai dengan adanya darah yang menggumpal di bawah permukaan kulit. Hal ini terjadinya karena rusaknya
sejumlah pembuluh darah atau kapiler akibat trauma yang keras.
- Crush injury. Merupakan luka tertutup akibat tekanan sangat kuat yang terjadi ketika bagian
tubuh tertentu terhimpit dua permukaan benda keras. Crush injury bisa terjadi dalam tingkat ringan
atau minor yang ditandai dengan lebam, dan juga tingkat parah.
Cara Penanganan Luka Terbuka dan Tertutup(2,3,4)
Sebenarnya baik luka terbuka atau tertutup bisa dirawat sendiri dengan catatan bukan merupakan luka parah apalagi
yang mengeluarkan banyak darah atau melibatkan kerusakan tulang dan organ. Ketika kamu mengalami luka, ada beberapa
hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama:
- Cuci tangan dan bersihkan luka dengan air mengalir untuk mencegah infeksi.
- Hindari penggunaan sabun dan alkohol untuk membersihkan luka yang ringan.
- Jika terjadi perdarahan, tekan luka dengan kasa steril atau kain bersih.
- Apabila luka yang terjadi cukup kecil, tidak perlu memplesternya.
- Jika luka yang terjadi cukup besar, bisa menutupnya dengan perban atau kasa steril.
- Gantilah perban setiap hari atau saat perban terlihat basah.
Sekarang kamu sudah tahu kan tentang berbagai jenis-jenis luka? Jika kamu mengalami luka, bersabarlah sampai luka
tersebut sembuh, kering dan menutup dengan sempurna. Setelah tahap ini, kamu dapat menggunakan krim/gel perawatan
bekas luka yang mengandung cepalin botanical extract, tripeptol (nourishing complex dari
peptida, kolagen dan antioksidan), serta dimethicone(5). Ini untuk membantu memudarkan bekas luka
dengan lebih
cepat dan mengembalikan rasa percaya dirimu, ya.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- Julie Roddick. Open wound. Healthline. Diakses dari https://www.healthline.com/health/open-wound#types.
- Jamie Eske. What to Know About Open Wound Care. Medical News Today. Diakses dari
https://www.medicalnewstoday.com/articles/325260#types.
- WebMD Editorial Team. What Should I Do About Cuts, Scrapes and Bites? WebMD. Diakses dari
https://www.webmd.com/first-aid/cuts-or-lacerations-treatment.
- Wound Care Centers Team. Closed Wound Basics. Wound Care Centers. Diakses dari
https://www.woundcarecenters.org/article/wound-basics/closed-wound-basics.
- Bajjani, et al. (2023). Onion-extract-based, Clinical Research in Trials. OAT. Diakses dari
https://www.oatext.com/pdf/CRT-9-375.pdf.
Summary