Bekas luka terbentuk sebagai bagian dari proses penyembuhan setelah jaringan kulit terluka atau rusak. Kulit
memperbaiki dirinya dengan menumbuhkan jaringan baru untuk menyatukan luka dan mengisi celah kosong yang disebabkan
oleh cedera. Jaringan parut ini utamanya terdiri dari protein yang disebut kolagen.1
Bekas luka muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa bekas luka nampak besar dan menyakitkan, sementara
lainnya bahkan seperti tidak terlihat. Tidak semua bekas luka memerlukan perawatan dan banyak yang memudar seiring
waktu. Namun, perawatan bekas luka yang tepat akan membantunya menghilang dengan lebih cepat.1
Ketika bekas luka pertama kali muncul, biasanya warnanya merah muda atau merah. Seiring waktu, warna luka pada proses
penyembuhan yaitu warna merah muda tersebut memudar, dan bekas luka menjadi sedikit lebih gelap atau lebih terang
dari warna kulit. Luka kering tapi merah seperti ini dapat sembuh dengan sendirinya kendati butuh waktu untuk pudar.
Berikut ini adalah informasi lengkapnya.1
Bagaimana Luka Kering dan Memerah Terbentuk?
Bekas luka adalah bagian dari proses penyembuhan luka. Sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, kulit berperan
melindungi diri dari kuman dan mikroorganisme berbahaya lainnya. Ketika kulit terluka, tubuh menciptakan jaringan
baru yang terbuat dari kolagen untuk membantu menutup luka tersebut.1
Kolagen memiliki banyak peran penting di seluruh tubuh, termasuk mengencangkan kulit dan membantu tulang rawan
melindungi sendi-sendi. Ketika bekas luka terbentuk, serat-serat kolagen memperbaiki kulit yang rusak dan menutup
area terbuka. Jaringan baru tersebut melindungi dari infeksi.1 Ada kalanya bekas luka yang mengering nampak
kemerahan di mana sebenarnya merupakan hal yang normal. Pasalnya, dibutuhkan waktu hingga 12-18 bulan setelah cedera
atau terluka untuk bekas luka sembuh atau memudar dengan signifikan.2
Bekas luka memerah terbentuk dalam tiga fase seperti yang dijelaskan di bawah ini:3
- Peradangan. Segera setelah kulit mengalami cedera, hemostasis atau pembekuan darah akan terjadi. Tujuan utama
hemostasis adalah mencegah pendarahan berlebihan. Bekuan darah yang terbentuk akan melepaskan protein-protein
yang disebut faktor pertumbuhan yang akan menarik berbagai jenis sel untuk memulai fase peradangan. Tujuan dari
fase ini adalah debridemen luka: mikroorganisme dibunuh dan jaringan mati diangkat oleh sel-sel peradangan yang
aktif seperti makrofag, neutrofil, dan limfosit. Proses peradangan menarik jenis sel lain ke lokasi tersebut,
seperti fibroblas dan keratinosit.
- Proliferasi (Pembentukan jaringan baru). Fibroblas dan keratinosit adalah kunci dalam fase proliferasi. Selama
proliferasi, luka ditutupi dengan jaringan baru yang terbuat dari kolagen dan matriks ekstraseluler. Selain itu,
pembuluh darah baru dibentuk untuk memasok jaringan baru tersebut.
- Maturasi. Fase selanjutnya dan terakhir adalah fase remodeling atau maturasi. Fase ini dimulai ketika luka
tertutup yang berlangsung hingga satu atau dua tahun. Selama periode ini, jaringan baru dalam fase proliferasi
berubah, direorganisasi, dan disusun. Sel-sel yang membantu memperbaiki luka dihilangkan oleh apoptosis atau
kematian sel terkontrol. Dari luar, bekas luka akan terlihat lebih lembut dan tipis serta merah dimana hal ini
adalah normal.
Apakah Bekas Luka Memerah Bisa Dicegah?
Meskipun cedera dan luka kadang tidak bisa dihindari, namun timbulnya bekas luka merah yang membandel dapat dicegah.
Ketika kemerahan pada luka terbentuk, perawatan yang tepat dapat membuatnya memudar atau tidak mencolok. Berikut
cara menghilangkan bekas luka:
- Konsultasikan kondisi luka. Jika memiliki luka yang mungkin meninggalkan bekas, jangan ragu memeriksakan
diri atau berkonsultasi dengan dokter. Jahitan atau perban khusus mungkin akan diperlukan untuk menjaga agar
kulit tetap menyatu selama proses penyembuhan. Jahitan dapat meminimalkan bekas luka. Pastikan untuk mengikuti
petunjuk dokter dalam merawat jahitan termasuk dalam penggunaan antibiotik baik oral maupun topikal.
- Bersihkan luka. Cuci area yang terluka dengan sabun dan air. Bersihkan kotoran atau darah kering dan
gunakan perban untuk menjaga agar kuman tidak masuk. Pastikan untuk sering mengganti perban bahkan saat luka
sembuh.
- Jaga area luka tetap lembab. Mengoleskan salep luka, krim pelembab kulit terluka atau kasa khusus
membantu mencegah luka terlalu kering dan membentuk kerak. Kerak dapat membuat bekas luka menjadi lebih buruk.
- Lindungi dari sinar matahari. Tutup bekas luka dengan perban atau pakaian, atau gunakan tabir surya untuk
melindunginya. Paparan sinar matahari dapat membuat bekas luka menjadi lebih gelap. Paparan berulang
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
- Jaga asupan nutrisi. Tingkat vitamin D atau C rendah dalam sistem metabolisme dapat membuat bekas luka
menjadi lebih buruk. Selain butuh asupan vitamin tersebut, tubuh juga memerlukan protein tinggi untuk membantu
kulit yang terluka lekas sembuh dan tidak meninggalkan bekas.
Perawatan bekas luka tidak bisa benar-benar menghilangkannya, namun cara ini bisa membantu untuk memudarkan
tampilannya. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah dengan mengoleskan krim bekas luka secara
teratur.1 Konsultasikan dengan dokter krim bekas luka yang paling sesuai untuk kondisimu.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- Cleveland Clinic. Scars. Available at https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11030-scars. Retrieved:
July 4, 2024.
- After Trauma. Managing Scars. Available at
https://www.aftertrauma.org/symptoms-and-difficulties-after-trauma/managing-scars#:~:text=Your%20scar%20may%20be%20reddened,this%20will%20start%20to%20fade.
Retrieved: July 4, 2024.
- Posas. How do scars form? Available at https://www.posas.nl/how-do-scars-form/. Retrieved: July 4, 2024.
Summary