Luka adalah cedera pada kulit atau jaringan di bawahnya yang disebabkan oleh berbagai hal seperti sayatan, goresan,
luka bakar, atau tusukan. Tingkat keparahan luka dapat bervariasi, mulai dari goresan ringan hingga cedera yang
lebih serius yang memerlukan perawatan medis. Di sisi lain, kulit merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap
bakteri dan virus berbahaya. Ketika terjadi luka, maka risiko infeksi dapat meningkat.1
Proses penyembuhan dimulai segera setelah luka terjadi. Tubuh akan mengirimkan sel-sel khusus ke lokasi cedera untuk
memperbaiki jaringan yang rusak dan pembuluh darah melebar untuk membawa lebih banyak oksigen dan nutrisi ke sel-sel
pada area luka, dan sel-sel yang baru akan menggantikan jaringan yang rusak.1
Penyembuhan luka merupakan proses kompleks yang terdiri dari beberapa tahap, di mana masing-masing tahap sangat
penting untuk memulihkan keutuhan jaringan. Saat melewati fase-fase tersebut, beberapa keluhan mungkin akan
dirasakan seperti nyeri, pembengkakan, dan gatal.2 Di antara berbagai keluhan tersebut, rasa gatal adalah
termasuk salah satu yang membuat tidak nyaman. Berikut adalah informasi seputar penyembuhan luka serta merawat kulit
luka yang gatal supaya terasa lebih nyaman.
Luka Terasa Gatal, Apa Penyebabnya?
Rasa gatal yang muncul, yang juga dikenal sebagai pruritus, adalah sensasi yang umum dialami selama proses
penyembuhan luka. Ada beberapa hal yang membuat sensasi gatal ini muncul, meliputi:1,2
- Respons Inflamasi: Pada tahap awal penyembuhan luka, tubuh memulai respons inflamasi untuk menghilangkan
jaringan mati dan mikroorganisme penyebab infeksi dari area luka. Proses ini meliputi pelepasan berbagai
mediator inflamasi, termasuk histamin, sitokin, dan prostaglandin yang dapat merangsang serabut saraf dan memicu
sensasi gatal.
- Regenerasi Saraf: Seiring penyembuhan luka, ujung saraf beregenerasi secara terbatas dan menjadi lebih sensitif.
Proses regenerasi tersebut dan interaksinya dengan jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan sensitivitas yang
meningkat dan rasa gatal.
- Aktivitas Seluler: Sepanjang fase proliferatif penyembuhan luka, sel-sel seperti fibroblas dan keratinosit aktif
bermigrasi dan proliferasi untuk mendorong regenerasi jaringan. Aktivitas metabolik sel-sel ini dan produksi
komponen matriks ekstraseluler dapat berkontribusi munculnya rasa gatal.
- Kulit Kering dan Terasa Kencang: Seiring luka berproses dari fase inflamasi ke fase remodeling, pembentukan
jaringan baru dapat menyebabkan kering dan tegang di sekitar area luka. Sensasi ini dapat memperburuk rasa
gatal, terutama di area di mana kulit teregang atau berada dalam tekanan.
- Pelepasan Histamin: Sel mast, yang terlibat dalam respons inflamasi, melepaskan histamin selama penyembuhan
luka. Histamin adalah mediator kunci dari rasa gatal dan dapat menyebabkan pembuluh darah melebar, meningkatkan
aliran darah, dan memperkuat sensasi gatal.
Durasi rasa gatal selama penyembuhan luka bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis dan tingkat
keparahan luka, kapasitas penyembuhan tiap inpidu, dan kepatuhan terhadap perawatan luka. Secara umum, rasa gatal
cenderung paling terasa selama fase inflamasi dan proliferatif penyembuhan luka, yang biasanya berlangsung selama
beberapa minggu pertama setelah cedera.2
Saat luka memasuki fase remodeling, sensasi gatal biasanya berkurang seiring dengan meredanya peradangan dan
pematangan jaringan yang baru terbentuk. Namun, dalam beberapa kasus, rasa gatal dapat bertahan lebih lama dari fase
penyembuhan awal, terutama jika luka membentuk jaringan parut yang tidak normal atau mengalami komplikasi seperti
infeksi.2
Kenapa Luka Terasa Gatal Pada Malam Hari?2
Sensasi gatal sering kali meningkat di malam hari sehingga dapat mengganggu tidur, dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Berikut adalah penyebab kenapa luka terasa gatal pada malam hari:
- Kurangnya Distraksi (pengalihan perhatian): Pada siang hari, inpidu umumnya terlibat dalam berbagai aktivitas
yang mengalihkan perhatian dari sensasi gatal. Namun di malam hari, ketika lingkungan lebih tenang dan lebih
sedikit distraksi, orang menjadi lebih sadar terhadap sensasi gatal.
- Posisi Tubuh: Perubahan posisi tubuh saat tidur dapat menyebabkan tekanan dan gesekan pada luka, yang memicu
sensasi gatal. Selain itu, suhu yang hangat dan kelembapan saat menggunakan selimut juga dapat memperburuk rasa
gatal.
- Ritme Sirkadian: Penelitian menunjukkan bahwa beberapa penanda inflamasi, termasuk kadar histamin, menunjukkan
kadar yang lebih tinggi pada malam hari.
- Faktor Psikologis: Gatal pada malam hari juga dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti stres, kecemasan,
atau depresi, yang mungkin lebih jelas terasa pada waktu yang tenang terutama malam hari.
Bolehkah Menggaruk Luka yang Gatal?3
Walaupun luka terasa gatal, pastikan untuk tidak menggaruknya. Pasalnya, menggaruk luka dapat merusak permukaan kulit
yang dapat memperlambat proses penyembuhan. Menggaruk luka juga meningkatkan risiko infeksi, karena jari dan
kuku dapat mentransfer bakteri atau kuman lainnya ke dalam luka. Selain itu, sangat tidak disarankan untuk menggosok
luka karena akan membuat keropeng mengelupas sehingga luka kembali terbuka dan proses penyembuhan pun
terganggu.
Cara Meredakan Rasa Gatal Pada Luka Kering3,4
Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa gatal pada luka yang mulai mengering?
- Jaga luka tetap bersih dan kering
dan mengeringkan luka sangat penting untuk mencegah infeksi
dan mempercepat penyembuhan. Gunakan pembersih lembut untuk mencuci area luka dan tutup dengan pembalut seperti
kasa agar terlindungi.
- Gunakan kompres dingin
Kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan area luka dan meredakan rasa
gatal. Bungkus beberapa es batu dalam kemasan/handuk yang bersih dan tempelkan ke luka selama beberapa menit.
- Gunakan moisturizer (pelembap)
Moisturizer penting untuk meredakan rasa gatal pada luka kering karena
membantu meningkatkan hidrasi kulit, membantu menjaga elastisitas kulit dan memperhalus permukaan kulit yang
kasar atau teriritasi. Selain itu, pelembap juga menciptakan lapisan pelindung yang menenangkan, melindungi
kulit dari gesekan, dan mempercepat pemulihan struktur kulit. Proses ini mencegah penumpukan sel kulit mati,
sehingga kulit tetap lembut dan rasa gatal berkurang. Kombinasi efek ini menjadikan moisturizer solusi efektif
untuk menangani kulit kering dan gatal.5
- Alihkan perhatian
Separah apapun rasa gatalnya, jangan menggaruk luka. Cobalah alihkan perhatian dengan
kegiatan lain, seperti membaca, menonton TV, atau mengobrol.
- Konsultasikan dengan dokter
Jika luka sangat gatal atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan,
pembengkakan, atau keluarnya cairan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan penyebab gatal dan
mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Menghadapi luka dan berbagai proses penyembuhannya memang membutuhkan kesabaran yang lebih. Dengan tips yang sudah
dijelaskan di atas serta perawatan luka yang tepat, semoga dapat membantu kamu dalam mengurangi rasa gatal yang
muncul selama proses penyembuhan.
Artikel ini ditinjau oleh:
Team Medical Combiphar
Referensi:
- City MD. Why do wounds itch? How the body heals. Available at
https://www.citymd.com/health-and-wellness/why-wounds-itch-how-body-heals#:~:text=In%20short%2C%20itching%20is%20a%20common%20and,other%20symptoms%2C%20like%20redness%2C%20swelling%2C%20or%20pus.
Accessed: November 19, 2024.
- West Coast Wound. Why Do Wounds Itch When They Heal? Availabe at
https://westcoastwound.com/why-wounds-itch-during-healing/. Accessed: November 19, 2024.
- Verywell Health. Why Does Skin Itch When Healing? Available at
https://www.verywellhealth.com/why-does-skin-itch-when-healing-5323594. Accessed: November 19, 2024.
- Medical News Today. Why Stitches Get Itchy and How to Manage. Available at
https://www.medicalnewstoday.com/articles/itchy-stitches#caring-for-stitches. Accessed: November 29, 2024.
- Purnamawati, S., Indrastuti, N., Danarti, R., & Saefudin, T. (2017). The Role of Moisturizers in
Addressing Various Kinds of Dermatitis: A Review. Clinical medicine & research, 15(3-4), 75–87.
https://doi.org/10.3121/cmr.2017.1363.
Summary